Post Terbaru
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
Dibuat Oleh
Niko Anugerah P.
115040132
1E Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Prodi Akuntansi
Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon
2016
PENGERTIAN
Istilah
keanekaragaman hayati atau “biodiversitas” menunjukkan sejumlah variasi yang
ada pada makhluk hidup baik variasi gen, jenis dan ekosistem yang yang di suatu
lingkungan tertentu. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi kita ini merupakan
hasil proses evolusi yang sangat lama, sehingga melahirkan bermacam-macam
makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan atas keanekaraman gen,
jenis dan ekosistem.
1. KEANEKARAGAMAN GEN
Keanekaragaman Tingkat Gen. Makhluk hidup tersusun atas unit aaasatuan terkecil yang kita kenal sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap makhluk hidup adalah sama, namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda sehingga menampilkan sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
Gen : faktor pembawa sifat keturunan yang terletak dalam kromosom. Gen setiap makhluk hidup mempunyai bahan dasar kimia yang sama, namun susunannya berbeda, perbedaan susunan inilah yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen.
Keanekaragaman gen : variasi susunan gen dalam suatu spesies. Variasi dalam satu spesies makhluk hidup disebut varietas. Suatu mahluk hidup di katakana satu spesies apabila terjadi perkawinanan antar 2 individu akan menghasilkan keturunan yang fertil. Contoh : adanya varietas pada kucing, kelapa, ayam, harimau dll.
Keanekaragaman Tingkat Gen. Makhluk hidup tersusun atas unit aaasatuan terkecil yang kita kenal sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap makhluk hidup adalah sama, namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda sehingga menampilkan sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
Gen : faktor pembawa sifat keturunan yang terletak dalam kromosom. Gen setiap makhluk hidup mempunyai bahan dasar kimia yang sama, namun susunannya berbeda, perbedaan susunan inilah yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen.
Keanekaragaman gen : variasi susunan gen dalam suatu spesies. Variasi dalam satu spesies makhluk hidup disebut varietas. Suatu mahluk hidup di katakana satu spesies apabila terjadi perkawinanan antar 2 individu akan menghasilkan keturunan yang fertil. Contoh : adanya varietas pada kucing, kelapa, ayam, harimau dll.
2. KEANEKARAGAMAN JENIS (SPESIES)
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. Misalnya: Variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. Misalnya: Variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.
3. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya : Ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk tak hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem.
4. Pelestarian keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati di bumi kita sangat berlimpah jumlahnya mulai dari kutub utara sampai kutub selatan. Berjuta-juta jenis makhluk hidup yang ada, hanya sebagaian saja yang sudah dapat diidentifikaasi, dan masih banyak jenis-jenis makhluk hidup yang belum dikenali.
Keanekaragaman hayati memberi arti penting bagi kehiudupan kita baik secara langsung maupun tidak langsung, hampir semua makhluk hidup tersebut memberikan manfaat yang sangat berharga.
Mengapa kita perlu melestarikan keanekaragaman hayati ? Kita ketahui bahwa dalam suatu individu makhluk hidup terkandung plasma nutfah (sumber gen), dan lebih jauh dapat kita manfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, papan, obat-obatan, kosmetika, dan bahan penelitian.
Upaya melestarikan keanekaragaman flora dan fauna dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Pelesatarian in-situ, artinya kita melesatrikan flora dan fauna dalam habitat aslinya, seperti pelstarian badak di ujung kulon, komodo di NTT, bunga raflesia di bengkulu dan sebagainya.
2. Pelestarian ex-situ, artinya kita melestarikan flora dan fauna di luar habitat aslinya, seperti membuat suaka margasatwa, suaka hewan, kebun raya, kebun binantang dan sebagainya.
Tag :// Cirebon,
Tag :// Fakultas Ekonomi Unswagati,
Tag :// IAD,
Tag :// Ilmu Alamiah Dasar,
Tag :// Materi Kuliah,
Tag :// Matkul,
Tag :// Universitas Swadaya Gunung Jati,
Tag :// Unswagati
ALAM SEMESTA DAN PERKEMBANGANNYA
Dibuat Oleh
Niko Anugerah P.
115040132
1E Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Prodi Akuntansi
Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon
2016
1.
Pengertian Alam Semesta
Alam
semesta menurut orang Babylonia (kurang lebih sekitar tahun 700-600 SM)
merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya
dan langit dan bintang sebagai atapnya yang di dalamnya terdapat kehidupan yang
biotic dan abiotic, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang
dapat diungkapkan manusia ataupun yang tidak.
2. Terbentuknya Alam Semesta
A.
Teori Terbentuknya Alam Semesta
1. Teori Dentuman Atau Ledakan
Mengutamakan
bahwa adanya suatu massa yang sangat besar dijagat raya dan mempunyai jenis
yang sangat besar, meledak dengan hebatnya akibat adanya reaksi inti, massa
yang meledak berserekan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat
ledakan, massa yang berserakan itu berbentuk kelompok dengan berat jenis
relatif kecil dari massa semula yang kita kenal sebagai galaksi-galaksi ini
terus bergerak menjauhi titik Intinya.
2. Teori Ledakan Besar (Big-Bang
Theory)
Teori
Big Bang yaitu teori yang bisa diterima secara ilmiah sekarang untuk
menjelaskan asal mula terbentuknya alam semesta (universe).Teori ini berbunyi:
“
Alam semesta diciptakan kira-kira 15.000.000.000 (lima belas trilyun) tahun
yang lalu,kejadiannya berawal dari meledaknya atom prima atau atom awal (Primeval Atom). Ledakan itu sangat besar dan dasyat
yang menyebabkan berhamburannya seluruh isi (Materi dan energi)atom prima itu
ke segala arah.”
3. Teori Ekspansi Dan Kontraksi
Dalam
jangka waktu 30.000 jauta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi
beserta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga yang
bersumber dari reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai unsur
lain yang kompleks pada masa kontraksi, terjadi galaksi dan bintang-bintang
yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat
tinggi.
3.
Sistem Tata Surya
Pada
zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan
pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta.Menurut pandangan ini,
matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam
sebagai pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang.
Pada
abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas Kopernikus” mengubah pandangan
diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan seperti halnya dengan planet planet
yang lain, beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris).
Pandangan ini didasari oleh adanya hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan
yang sistematis.Kesemuanya ini berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat
dan telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada
masa itu.
Setelah
adanya teropong dapat diamati planet-planet dan benda angkasa lain yang lebih
banyak lagi seperti satelit, komet, meteor, debu dan gas antar planet.Semua
benda angkasa ini beredar mengelilingi matahari sebagai pusat disebut Sistem
Tata Surya.
Planet di dalam Tata
Surya kita dapat dibagi menjadi 2 golongan :
1.
Planet Kecil (kerdil), seperti :
Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri umumnya garis tengahnya kecil, tetapi
padat, rapat masa rata-ratanya terletak antara 2,4 – 5,5 gram setiap sentimeter
kubik, biasanya tidak berlapisan angkasa tebal. Golongan ini menempati lintasan
yang dekat dengan matahari.
2.
Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus. Garis tengahnya jauh lebih besar dibandingkan
pada golongan pertama namun kurang padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya
Saturnus antara 0,7 – 1,6 gram setiap sentimeter kubik. Lintasan golongan ini
jauh dari matahari.
Kesamaan planet di
dalam tata surya :
1.
Berevolusi (beredar mengelilingi titik
pusat gravitasi, dalam hal ini matahari) dan berotasi (bergasing mengelilingi
pusat masa planet sendiri). Keduanya bergerak searah berlawanan dengan jarum
jam jika dilihat dari kutub utara. Aturan ini hampir tidak kecualinya diikuti
denga patuh, kecuali oleh beberapa satelit.
2.
Bentuk lapisan planet mengelilingi
matahari ataupun satelit mengelilingi planet hampir menyerupai lingkatan. Yang
mengingkari hukum ini ialah Merkurius dan Pluto yang masing-masing mempunyai
keeksentrikan 0,206 dan 0,247.
3.
Selain lintasannya yang sepusat
(konsentris) semua lintasan tersebut terdapat pada bidang edar yang satu dengan
lainnya hampir berhimpitan.Benda-benda lain dalam Tata SuryaSelain
planet-planet, pada tata surya terdapat benda-benda sebagai berikut:
a. Planetoida/Asteroida
Pada tahun 1801, Piazzi astronom dari
Italia menemukan benda langit yang berdiameter + 900 km beredar mengelilingi
matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter yang berjumlah + 2.000
buah.Benda-benda langit itu disebut Planetoida.Pada tahun 1801 astronom Italia,
Piazzi menemukan asteroid Ceres yang bergaris tengah 750 kilometer.
b. Komet/Bintang
Berekor
Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu
yang diselubungi oleh kabut asap yang berdiameter + 100.00 km (termasuk
selubung gas) dan diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah batu berkisah
10-20 km. Cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan, sedang
lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi eksitasi pada gas yang
menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau
fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.
c. Meteor/Bintang
Beralih
Merupakan batu-batu kecil yang
berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm dan massanya < 1 gram. Merupakan semacam
debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.Jika oleh
sesuatu sebab meteor masuk atmosfer bumi, karena gesekan dengan atmosfer akan
timbul panas dan nampak berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut
bintang beralih. Jika meteor akan nampak memasuki atmosfer bumi karena suhunya
yang tinggi meteor itu akan hancur sampai kepermukaan bumi.Meteor yang sampai ke
permukaan bmi disebut meteroid yang massanya + 10.000 ton pernah jatuh di
permukaan bumi yang menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia.Meteorid
tersebut mengandung besi dan nikel.
d. Satelit
Merupakan pengiring planet.Yang bersama-sama
mengelilingi matahari.Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi yang berotasi
dalam 1 hari dan berevolusi satu bulan. Jarak bumi dan bulan + 384.403 km
Ilmu Alamiah Dasar : Alam Semesta dan Perkembangannya
Rabu, 27 April 2016
Posted by Niko Anugerah Putra
Tag :// Cirebon,
Tag :// Fakultas Ekonomi Unswagati,
Tag :// IAD,
Tag :// Ilmu Alamiah Dasar,
Tag :// Materi Kuliah,
Tag :// Matkul,
Tag :// Seitokai Yakuindomo,
Tag :// Universitas Swadaya Gunung Jati,
Tag :// Unswagati

